会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 PLN Depok Dikepung Protes, Aduan Tagihan Listrik Bengkak Tembus 2.000!!

PLN Depok Dikepung Protes, Aduan Tagihan Listrik Bengkak Tembus 2.000!

时间:2025-06-03 18:00:44 来源:quickq电脑版官方下载 作者:综合 阅读:737次
Warta Ekonomi,quickq官方网站地址 Depok -

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Depok mencatat, ada sebanyak lebih dari 2.000 pelanggan yang telah mengajukan keluhan terkait lonjakan tagihan listrik pada periode Juni 2020. Terkait hal itu, PLN pun telah membuka 17 posko aduan.

Manajer PLN UP3 Depok Kota, Putu Eka Astawa menjelaskan, keluhan maupun aduan tersebut terjadi sejak 5 Juni 2020 sampai dengan saat ini.

PLN Depok Dikepung Protes, Aduan Tagihan Listrik Bengkak Tembus 2.000!

PLN Depok Dikepung Protes, Aduan Tagihan Listrik Bengkak Tembus 2.000!

"Saya bicara UP3 Depok kota ya. Artinya tidak hanya khusus di sini, tapi kalau diketahui di sini saja rata-rata setiap hari kita kedatangan antara 400-500 orang per hari," kata Putu Eka saat ditemui di kantornya cabang PLN Kecamatan Sukmajaya, Depok pada Kamis (11/6/2020).

PLN Depok Dikepung Protes, Aduan Tagihan Listrik Bengkak Tembus 2.000!

Baca Juga: Gila! Tagihannya Tembus Rp20 Juta, Listrik Pemilik Bengkel Las Terancam Dicabut

PLN Depok Dikepung Protes, Aduan Tagihan Listrik Bengkak Tembus 2.000!

Ia mengaku, puncak aduan terjadi pada Senin (8/6/2020) dan Selasa (9/6/2020). "Nah kemarin agak turun sedikit hanya sekitar 300-an orang yang komplain, dan hari ini mungkin bisa antara 300 orang juga," kata dia.

Maka demikian, kata Eka, jika dihitung secara keseluruhan sampai dengan saat ini ada lebih dari 2.000 pelanggan yang telah mengajukan keluhan.

"Angka itu sudah digabung khusus PLN Depok kota ya. Kan di sini (Depok) ada empat unit PLN lain. Dari 2.000 pelanggan tersebut, sekira 70 persen memilih datang langsung ke posko aduan," ujarnya.

Eka mengaku, keluhan yang disampaikan bervariasi masalahnya, tapi umumnya merasa keberatan dengan tingginya tagihan pada periode Juni 2020.

"Bervariasi ada yang kenaikannya sampai 20 persen, 50 persen dan dominan memang di sana kenaikan 20 hingga 50 persen," ucapnya.

Lebih lanjut dirinya menegaskan, pihaknya tidak hanya menerima layanan secara langsung namun juga bisa melalui online atau sambungan telepon. "Masing-masing petugas kami itu menangani terkait dengan datang langsung ada juga yang melakukan telepon. Intinya upaya preventif dan memberikan penjelasan melalui telepon," tutur dia.

Eka mengaku ada juga keluhan yang mengaku rumahnya kosong namun tagihan dianggap membengkak. "Ini harus kita cek satu-satu semua kondisi pelanggan itu beda-beda. Banyak sekali situasinya, pelanggan datang dengan cerita yang bervariasi," kata dia.

Pada prinsipnya kata dia, tagihan bulan Mei dan bulan April itu adalah rata-rata tagihan tiga bulan sebelumnya.

Halaman Berikutnya

Halaman:

  • 1
  • 2

(责任编辑:探索)

相关内容
  • Pemerintah Buktikan Komitmen Penuh RI dalam Aksesi ke OECD dengan Selesaikan IM
  • Djan Sebut PPP Jembatani Ahok
  • Rasio Kepemilikan Mobil Orang Indonesia Masih Tergolong Rendah
  • Ahok Terima Gelar Simbol Keberagaman dari Budayawan Yogyakarta
  • Cegah Peristiwa Pemilu 2019, KPU Batasi Usia KPPS di Pemilu 2024
  • Alim Markus Yakin Ahok Menang
  • FOTO: Menikmati Sore di Taman Literasi Blok M Jakarta
  • Indonesia Dorong Resolusi Damai Myanmar dan Penguatan Kerja Sama Kawasan di KTT ke
推荐内容
  • Dalam Enam Bulan, Harga Bitcoin Diprediksi Tembus US$250.000
  • Menko AHY Targetkan Penurunan Harga Tiket Pesawat Sebelum Desember 2024
  • Hari Kesehatan Mental Sedunia, Pekerja Harus Sehat Mental
  • Pertamina Nyatakan Pasokan Elpiji 3 Kg  di Jakarta Stabil
  • Telkom (TLKM) Rilis Jadwal Lengkap Pembagian Dividen Jumbo Rp21 Triliun, Sudah Tahu?
  • MA Nyatakan 3 Majelis Hakim Kasasi Ronald Tannur Tak Terbukti Langgar Etik