会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Pengusaha Keluhkan Kebijakan Anies Baswedan: Menyulitkan!

Pengusaha Keluhkan Kebijakan Anies Baswedan: Menyulitkan

时间:2025-06-03 14:53:39 来源:quickq电脑版官方下载 作者:综合 阅读:445次
Warta Ekonomi,quickq加速器官网版 Jakarta -

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) buka suara terkait kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait Upah Minimun Provinsi (UMP). Adapun Anies menerapkan kebijakan asimetris alias tidak sama dalam menetapkan UMP 2021.

Kebijakan asimetris ini memperbolehkan bagi perusahaan yang tidak terdampak Covid-19, UMP 2021 ditetapkan naik 3,27% menjadi Rp4.416.186,548. Sedangkan, perusahaan yang terdampak pandemi boleh menetapkan UMP 2021 sama dengan tahun ini.

Pengusaha Keluhkan Kebijakan Anies Baswedan: Menyulitkan

Pengusaha Keluhkan Kebijakan Anies Baswedan: Menyulitkan

Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani mengatakan kebijakan asimetris ini sangat menyulitkan para pelaku usaha karena data perusahaan yang terdampak dan tidak terdampak Covid sangat sulit didapatkan.

Pengusaha Keluhkan Kebijakan Anies Baswedan: Menyulitkan

Baca Juga: Pengusaha ke Anies Baswedan: Patuhi Titah Menaker!

Pengusaha Keluhkan Kebijakan Anies Baswedan: Menyulitkan

"Kebijakan DKI asimetris ini menyulitkan karena ini pasti pada saat menentukan mana yang terdampak dan tidak terdampak akan ramai karena nanti untuk melakukan justifikasinya seperti apa dengan kondisi yang seperti ini," ujarnya saat ditemui di Kantor Apindo, Senin (2/11/2020).

Tak hanya sampai di situ, para serikat pekerja pun pasti memiliki pandangan berbeda. Karena bisa saja perusahaan tersebut sebenarnya terkena dampak, namun serikat pekerja justru menganggap perusahaan baik-baik saja.

"Belum nanti serikat pekerjanya secara objektif melihat tidak terdampak, kita bilang terdampak, macam-macamlah," ucapnya.

Selain itu, lanjut Hariyadi, kebijakan ini juga akan menambah beban bagi pengusaha. Karena pengusaha harus mengumpulkan berkas adminsitrasi perusahaannya untuk mengajukan sebagai sektor yang terdampak Covid.

"Tentu ini akan menyulitkan dan menambah beban kita secara administratif," kata Hariyadi.

(责任编辑:休闲)

相关内容
  • Bareskrim Periksa Dito Mahendra Sebagai Tersangka Hari Ini
  • Pemerintah Ajak Suzuki Garap Mobil Nasional Impian Pak Prabowo
  • Ini 5 Minuman Penetral Setelah Makan Daging, Pencernaan Lancar
  • Mulia Industrindo Targetkan Pendapatan Rp4,6 Triliun di Tengah Tekanan Biaya Produksi
  • MG4 EV Dinobatkan Sebagai Small EV Terbaik Versi OTOMOTIF Award 2025
  • Sandiaga Uno Enggan Tanggapi Soal Sikap PPP Terhadap Hak Angket, 'Takut Mispersepsi!'
  • Kapan Waktu yang Tepat untuk Olahraga Jalan Kaki?
  • PDI Perjuangan Kembali Kritiki KPU Soal Sirekap
推荐内容
  • Tak Disangka, Alasan Fahri Jadi Penjamin Ratna Sarumpaet Bikin Kagum
  • Wapres Gibran Serukan Pengembangan Hilirisasi Digital, Analis LPI Boni Hargens Beri Apresiasi
  • Viral Gejala Ensefalitis Dikira Gangguan Mental, Ini Kata Dokter
  • Setuju Naturalisasi Ragnar, Thom Haye dan Maarten Paes, DPR: Berdasarkan Ketentuan Perundang
  • MG4 EV Dinobatkan Sebagai Small EV Terbaik Versi OTOMOTIF Award 2025
  • Presdir Suzuki Bilang Pengerjaan Fronx Satu Shift dengan Ertiga dan XL7 di Pabrik Cikarang