Viral Teh Disebut Berbahaya untuk Anak, Benarkah?
Daftar Isi
- Bahaya teh untuk anak
- 1. Tanin
- 2. Kafein
- 3. Sifat diruretik
Media sosialtengah ramai dengan viral bahaya tehuntuk anak. Sebuah unggahan template storiesdi Instagram mengimbau untuk tidak memberikan teh pada balita.
Templatetersebut memperlihatkan resep dari seorang dokter spesialis anak yang menyebutkan bahwa teh dapat menghambat penyerapan zat besi pada anak.
"Mohon tidak memberikan teh kepada anak balita. Karena teh dapat menghambat penyerapan zat besi yang dapat memicu anemia," tulis imbauan dalam foto templatetersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
1. Tanin
Teh memang mengandung sejumlah senyawa yang bisa berbahaya untuk tumbuh kembang anak. Hal ini disebabkan oleh kandungan tanin dan oksalat yang umum ditemukan pada minuman berkafein seperti teh.
Tanin sendiri merupakan senyawa yang memberikan warna merah kecokelatan gelap dan rasa teh yang kuat. Tanin adalah salah satu jenis polifenol yang bersifat antioksidan dan anti-inflamasi, yang bermanfaat untuk kesehatan.
Hanya saja, mengutip Very Well Health, tanin dapat menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap zat besi dari makanan. Sementara zat besi merupakan salah satu nutrisi penting bagi tumbuh kembang anak.
Selain teh hitam biasa, ada juga beberapa jenis teh lainnya yang mengandung tanin. Di antaranya adalah teh hijau, teh putih, dan teh oolong yang kesemuanya dibuat dari tanaman yang sama Camellia sinensis.
2. Kafein
![]() |
Beberapa jenis teh, seperti teh hitam dan teh hijau, juga mengandung kafein. Nama terakhir merupakan stimulan yang dapat menyuntikkan energi ke dalam tubuh.
Mengutip WebMD, kafein memengaruhi anak dan dewasa dengan cara yang sama. Hanya saja, dampak kafein pada anak kemungkinan akan lebih mudah muncul dibandingkan dewasa.
Beberapa efek samping asupan kafein di antaranya:
- gelisah,
- sakit perut dan muntah,
- sakit kepala,
- sulit berkonsentrasi,
- sulit tidur
- detak jantung lebih cepat.
Lihat Juga :![]() |
3. Sifat diruretik
Masih dari senyawa kafein, konsumsi teh pada anak juga bisa meningkatkan intensitas buang air kecil. Pasalnya, kafein sendiri dikenal bersifat diuretik.
Dengan begitu, asupan teh berkafein bisa memicu dehidrasi pada anak.
Meski demikian, tak ada jumlah kafein yang aman untuk anak di bawah usia 12 tahun. Para ahli hanya menyarankan untuk berhati-hati dalam memberikan teh untuk si kecil.
Dokter spesialis gizi Raissa E Djuanda membenarkan soal viral bahaya teh untuk anak. Hanya saja, menurutnya orang tua tak perlu sepenuhnya menghindari memberikan teh pada anak.
"Jika ingin diberikan pada anak, sebaiknya pilih teh yang tidak terlalu pekat atau teh yang kandungan taninnya lebih sedikit," ujar Raissa, mengutip detikhealth.
Selain itu, pemberian teh pada anak juga bisa dilakukan setidaknya 1-2 jam setelah makan. Jangan berikan teh saat perut si kecil kosong.
(asr/asr)(责任编辑:休闲)
- ·Resep Minuman Berbahan Cincau, Segar Buat Buka Puasa
- ·KAI Daop 8 Surabaya Catat Peningkatan Penumpang Signifikan, OTP Nyaris 100 Persen
- ·KPK Bantah Megawati Telepon Prabowo Minta Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Tak DItahan
- ·VIDEO: Kala Anak
- ·FOTO: Warga Meksiko Tidur di Jalanan Peringati Hari Tidur Sedunia
- ·Iran Tak Gentar, Siapkan Balas Telak Jika Fasilitas Nuklir Diserang Israel
- ·Vanessa Angel Dituntut 6 Bulan Penjara
- ·Indonesia’s Resilience: The Next Driving Force in the East Asia and Pacific Region
- ·纽约视觉艺术学院截止时间是哪天?
- ·Rencana Penggunaan Dana Desa untuk Program Makan Bergizi Gratis Tuai Kritikan
- ·英国插画比较好的学校有哪些?
- ·美国传媒专业排名TOP5院校
- ·耶鲁大学美术专业排名如何?
- ·Harga Gabah Resmi Naik Rp 500, Pengamat Berikan Respon Positif
- ·5 Cara Agar Tidak Mabuk di Bus saat Mudik Lebaran
- ·Harga Gabah Resmi Naik Rp 500, Pengamat Berikan Respon Positif
- ·英国aa建筑学院硕士申请指南
- ·中央圣马丁艺术与设计学院研究生专业介绍
- ·Niat, Tata Cara, dan Doa Sholat Tarawih
- ·伯明翰大学留学费用及申请要求