会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Cokelat Valentine, Hadiah Cinta yang Bisa Jadi Bumerang Kesehatan!

Cokelat Valentine, Hadiah Cinta yang Bisa Jadi Bumerang Kesehatan

时间:2025-06-03 16:13:15 来源:quickq电脑版官方下载 作者:焦点 阅读:657次
Daftar Isi
  • 1. Memicu kenaikan berat badan
  • 2. Meningkatkan kolesterol jahat
  • 3. Memicu munculnya jerawat
  • 4. Gangguan pencernaan
  • 5. Risiko batu ginjal
  • 6. Memicu migrain
Jakarta,quickq点击 CNN Indonesia--

Hari Valentine biasanya identik dengan cokelat. Di momen spesial ini, cokelat menjadi hadiah favorit yang melambangkan kasih sayang dan kebahagiaan. Tapi ingat, si hitam manis ini bisa sangat berbahaya untuk kesehatan, simak penjelasannya.

Rasanya yang manis dan teksturnya yang lembut membuat banyak orang sulit menolak godaan cokelat. Bahkan, sebagian orang memiliki kebiasaan makan cokelat setiap hari sebagai camilan atau teman di kala gundah dan lara.

Cokelat Valentine, Hadiah Cinta yang Bisa Jadi Bumerang Kesehatan

Cokelat Valentine, Hadiah Cinta yang Bisa Jadi Bumerang Kesehatan

Namun, di balik kenikmatan tersebut, konsumsi cokelat yang berlebihan ternyata bisa membawa dampak negatif bagi kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui risiko yang bisa timbul jika Anda mengonsumsinya setiap hari.

Cokelat Valentine, Hadiah Cinta yang Bisa Jadi Bumerang Kesehatan

ADVERTISEMENT

Cokelat Valentine, Hadiah Cinta yang Bisa Jadi Bumerang Kesehatan

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir Live Strong, Selain itu, lonjakan gula darah akibat konsumsi cokelat dapat memicu rasa lapar berlebih, yang bisa membuat Anda makan lebih banyak.

Pilihan Redaksi
  • Makanan yang Harus Dihindari Saat Makan Malam, Awas Bikin Begah
  • Waspada Penipuan Modus Cokelat Dubai yang Viral, Jangan Terkecoh
  • Top 5 Negara Asia Budaya Ngopi Terkuat, Ada Indonesia?

2. Meningkatkan kolesterol jahat

Cokelat mengandung lemak jenuh yang berasal dari cocoa butter. Lemak ini bisa meningkatkan kadar LDL atau kolesterol jahat dalam tubuh. Jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, risiko penyakit jantung pun meningkat.

3. Memicu munculnya jerawat

Makanan tinggi gula seperti cokelat dapat memicu peradangan dalam tubuh, termasuk di kulit. Lonjakan kadar gula darah dapat meningkatkan produksi minyak berlebih di wajah, sehingga memicu jerawat.

Bahkan, studi menunjukkan bahwa konsumsi cokelat hitam sekalipun dapat memperparah kondisi kulit berjerawat.

4. Gangguan pencernaan

Cokelat yang mengandung banyak susu dan gula dapat menyebabkan gangguan pencernaan, terutama bagi mereka yang intoleran laktosa atau memiliki sindrom iritasi usus (IBS). Selain itu, kandungan kafein dalam cokelat juga dapat merangsang produksi asam lambung berlebihan, yang bisa memicu sakit perut dan diare.

5. Risiko batu ginjal

Jika kamu rentan terhadap batu ginjal, sebaiknya berhati-hati dalam mengonsumsi cokelat. Cokelat mengandung oksalat, senyawa yang dapat membentuk kristal dalam ginjal. Jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, ini bisa meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal yang menyakitkan.

6. Memicu migrain

Cokelat mengandung kafein dan beta-phenylethylamine, dua zat yang dapat mempengaruhi sistem saraf dan menyempitkan pembuluh darah, yang pada akhirnya bisa menyebabkan migrain. Bagi yang sensitif terhadap zat ini, makan cokelat terlalu sering bisa menjadi pemicu sakit kepala yang menyiksa.



(tis/tis)

(责任编辑:探索)

相关内容
  • VIDEO: Kemeriahan Perayaan Matahari Musim Dingin di Stonehenge
  • 意大利建筑学院排名靠前的五所院校
  • Batik Butimo Contoh Konkret Transformasi Digital IKM Hasilkan Manfaat Nyata
  • PeduliLindungi Disusupi Judi Online, Dari Penanganan Pandemi ke Ancaman Digital
  • Benarkah Kikil Sapi Tinggi Kolesterol?
  • Cegah Panic Buying Jelang Lebaran, Bapanas Terapkan Strategi Ini Jaga Harga Pangan
  • VIDEO: Apakah Dahi dan Dagu Perempuan Harus Tertutup saat Sholat?
  • 法国美术艺术留学申请要求
推荐内容
  • Ini 4 Jenis Kekerasan Terhadap Perempuan yang Kerap Terjadi di RI
  • 国外顶级建筑设计学校有哪些?
  • Apakah Boleh Belajar Al
  • VIDEO: Apakah Dahi dan Dagu Perempuan Harus Tertutup saat Sholat?
  • Besok Bebas, Ini Pesan Ahok
  • Bupati Kudus Kena OTT, Ganjar: Itu Nekat Namanya