Gaya Hidup YOLO Kini Berganti YONO, Selamat Tinggal Hura
Selama dekade terakhir, kita tak asing dengan tren gaya hidup you only live once(YOLO). Akronim ini membuat semua orang berbondong-bondong mengutamakan kebahagiaandaripada berinvestasi untuk masa depan yang tak pasti.
Namun, perayaan YOLO tampaknya memasuki akhir masa kejayaannya. Orang-orang di dunia, khususnya anak muda di Korea Selatan, kini menciptakan gaya hidup mereka sendiri: YONO.
Lihat Juga :![]() |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wanita itu mulai menjalani kebiasaan tersebut karena merasa ada kesenjangan antara jumlah pengeluaran yang ia perkirakan dan pengeluaran sebenarnya.
Choi berkata bahwa biaya perumahan dan makan, termasuk pengeluaran makan-makan di luar rumah, merupakan bagian terbesar dari pengeluarannya. Akhir-akhir ini ia merasa menjadi lebih boros karena sering membeli makan di luar.
"Ketika saya tidak memiliki jadwal janji temu, saya berusaha untuk tidak makan di luar. Jika saya memiliki dua janji temu dalam seminggu, saya menganggapnya sebagai tanda bahaya dan menyesuaikannya," ucap Choi, melansir The Korea Times.
Lihat Juga :![]() |
Choi juga menjelaskan bahwa dulu ia juga merasa senang menghabiskan uang untuk kesenangan pribadi. Gaya hidup tersebut dianggap sebagai hal yang dikagumi oleh masyarakat. Namun, kenyataannya sekarang adalah hal yang berlainan.
"Misalnya, meski masih ada orang yang menikmati omakase (makanan mewah mahal ala Jepang yang disajikan langsung oleh koki), reaksinya telah berubah," ujar dia.
"Orang-orang berusia 20-an menjadi lebih seperti, 'saya lebih suka menghabiskan uang itu untuk sesuatu yang lain'. Itu mengingatkan saya bagaimana generasi tua bereaksi ketika orang-orang muda pertama kali mulai menikmati budaya makanan itu," cerita Choi.
Simak selengkapnya tentang gaya hidup YONO di halaman berikutnya..
Adapun, inflasi yang tinggi dan tingkat pertumbuhan pendapatan yang rendah menjadi alasan mengapa anak-anak muda Korea Selatan kini mulai menerapkan gaya hidup YONO.
Kini, mereka hanya membelanjakan uang untuk membeli kebutuhan pokok saja. Data dari Statistik Korea pun menunjukkan bahwa dari tahun 2021 hingga 2023, tingkat inflasi masing-masing sebesar 2,5 persen, 5,1 persen, dan 3,6 persen.
Lihat Juga :![]() |
Selama kurun waktu yang sama, kenaikan gaji tahunan masing-masing tahunnya hanya sebesar 2,5 persen, 0,9 persen, dan 1,6 persen. Hal ini menunjukkan tingkat inflasi semakin tinggi, sementara kenaikan gaji semakin rendah.
Data dari NH NongHyup Bank, yang menganalisis data transaksi kartu kredit dan debit nasabah per tanggal 1 Januari 2022 hingga 30 Juni 2024 menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan.
Anak-anak muda berusia 20 hingga 30-an mengurangi transaksi mereka di restoran. Angkanya menurun sebesar 9 persen pada paruh pertama tahun 2025 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Konsumsi makanan dari minimarket justru meningkat sebanyak 21 persen. Jumlah transaksi di pusat perbelanjaan menurun 3 persen, serta konsumsi produk kopi mahal seperti Starbucks dan A Twosome Place juga menurun 13 persen.
Hal ini tak hanya memengaruhi jual-beli kebutuhan pokok, melainkan juga transaksi pembelian kendaraan impor. Pembelian mobil impor menurun 11 persen, sedangkan pembelian mobil domestik meningkat 34 persen.
Lihat Juga :![]() |
Tren YONO ini juga mencakup serangkaian pergeseran minat. Tadinya, anak muda lebih tertarik untuk membelanjakan barang kesukaan yang sekali pakai atau tak bernilai investasi. Kini, terjadi peningkatan minat terhadap pengelolaan aset di kalangan muda Korea.
"Kami adalah generasi yang seharusnya memiliki karier seumur hidup yang mengharuskan kami untuk secara mandiri mempersiapkan biaya hidup di masa pensiun. Saya lebih suka menggunakan uang tersebut untuk investasi daripada hanya menyia-nyiakannya," ujar Lee, seorang pekerja kantoran berusia 30 tahun.
Meski begitu, tren ini tak berarti anak muda Korea berhemat dalam setiap aspek kehidupan. Tercatat, pengeluaran belanja luar negeri terkait hobi juga meningkat pada saat yang sama.
"Daripada memiliki barang, mereka [kaum muda] tidak ragu untuk menghabiskan uangnya untuk pengalaman seperti olahraga atau perjalanan ke luar negeri," ucap NH NongHyun Bank.
[Gambas:Infografis CNN]
(责任编辑:探索)
- ·Rumah Wali Kota Dumai Digeledah KPK
- ·Setujui Naturalisasi Kevin Diks, Anggota Komisi X Lita Machfud Arifin Wanti
- ·IHSG Sesi Siang Terkoreksi Tipis ke Level 7.184, INCO, ANTM dan BBCA Top Losers LQ45
- ·Hari Kesehatan Mental Sedunia, Pekerja Harus Sehat Mental
- ·Orang Demokrat Kaget: Anies Baswedan Paling Populer?
- ·Berbeda dengan Pria, Studi Temukan Alasan Wanita Berselingkuh
- ·FOTO: Shawarma, Pengusir Rasa Lapar Pengungsi di Lebanon
- ·10 Pulau Terbaik di Asia 2024: Bali Juara, Lombok Peringkat ke
- ·Anies Setop Reklamasi Janji Palsu, PAN: Jangan Buru
- ·Citi Prediksi Ekonomi RI 2025 Melambat ke 4,7 Persen, Ini Sebabnya!
- ·Ahmad Dhani: Saya Ngga Boleh Bicara, Mungkin Saya Berbahaya
- ·Setujui Naturalisasi Kevin Diks, Anggota Komisi X Lita Machfud Arifin Wanti
- ·Makan Nasi Putih Panas Bikin Gula Darah Melonjak, Benarkah?
- ·10 Makanan Tinggi Kalium Selain Pisang, Makan Enak Tubuh Sehat
- ·Eks Menteri Keuangan Dipanggil KPK, Kasusnya?
- ·Bawaslu: Presiden Prabowo Tak Langgar Aturan Kampanye Soal Dukungannya ke Ahmad Luthfi
- ·Bank Mandiri Perkuat Transaksi Digital di FJGS 2025, Meriahkan Perayaan 500 Tahun Jakarta
- ·Sandiaga Yakin Target 10 Juta Kunjungan Wisman 2024 Bisa Tercapai
- ·Ini 7 Manfaat Tak Terduga Makan Buah Salak
- ·Ada Aturan Berpakaian Lho Saat Naik Pesawat, Sudah Tahu?