Tren Sleep Tourism Menjamur, Bisa Tidur Pulas Saat Liburan
Pernah dengar tentang wisatatidur atau sleep tourism? Sejak pandemi Covid-19 melanda pada 2020 , semakin banyak orang yang lebih nyaman berada di rumah atau istilahnya, menjadi orang rumahan.
Orang-orang cenderung mengalihkan fokus mereka dari acara sosial yang super padat, kepada gaya hidup yang berfokus pada perawatan diri dan, tidak mengherankan, menjadi lebih banyak tidur.
Manfaat dan konsekuensi kesehatan dari perubahan ini bervariasi, tetapi yang jelas adalah, hal tersebut berpengaruh pada bagaimana orang-orang memprioritaskan liburan mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Berikut ini adalah penjelasan dan alasan mengapa tren ini berkembang pesat-dan tentu saja, cara bagaimana kamu bisa membuat "wisata tidur"-mu sendiri di rumah, melansir Real Simple.
Mengapa Tidur Jadi Prioritas Saat Liburan?
Menurut data CDC, sebanyak 36,8 persen orang Amerika Serikat (AS) mengalami kekurangan tidur. Hal tersebut, menurut survei Gallup, disebabkan adanya peningkatan stres, dengan setengah dari orang mengalami stres dan masalah tidur.
Hubungan keduanya sulit dipisahkan, karena kurang tidur dapat menyebabkan stres, dan stres dapat menyebabkan kurang tidur. Wajar saja, jika seseorang kurang tidur, ia cenderung mengalami tingkat stres yang tinggi.
Maka dari itu, liburan yang menenangkan dapat membantu kamu untuk kembali bersemangat.
Bagaimana Tren "Wisata Tidur" Ini Berkembang?
Survei terbaru dari Hotel Hilton yang melegenda, menunjukkan bahwa alasan terbesar orang ingin bepergian adalah untuk "beristirahat dan mengisi ulang tenaga".
Oleh karena itu, Hilton memprioritaskan fasilitas Power Down, di mana menyediakan kasur dan perlengkapan tidur dilengkapi dengan pengontrol suhu berkualitas, kaus kaki sandal, serta teknologi pengedap suara.
Hotel-hotel lain juga tampaknya mulai memperhatikan keinginan tamu mereka untuk dapat tidur lebih baik dan mulai menawarkan Menu Bantal, mencakup pilihan bantal yang bisa digunakan tamu, seperti bulu angsa atau lainnya, demi membantu menciptakan suasana tidur lebih baik.
Resor-resor juga mulai menyediakan pengalaman yang berpusat pada kegiatan tidur. Misalnya, Hotel Conrad di Bali, memiliki opsi "Terapi Tidur SWAY", yakni tamu dapat beristirahat di tempat tidur gantung berbentuk seperti kepompong selama satu jam.
Resor lainnya, di Castle Hot Springs di Arizona, menawarkan paket "Soak & Slumber", di mana para tamu bisa mengikuti serangkaian aktivitas yang dirancang khusus untuk meningkatkan kualitas tidur.
Setiap tamu juga mendapatkan perlengkapan tidur berisi body butter, bantal, masker pendingin mata, gelang tembaga (yang dapat membantu merelaksasi tubuh), teh, dan cokelat.
Tren wisata ini secara alami selaras dengan tren wisata kebugaran, jadi sepertinya akan ada lebih banyak tempat penginapan yang menawarkan aktivitas dan fasilitas khusus untuk tidur dan pusat kebugaran pada tahun 2025.
Cara Membuat "Wisata Tidur"-mu Sendiri
Tidak semua orang memiliki kemampuan untuk dapat terbang ke seluruh dunia demi mendapatkan tidur yang lebih baik. Meski begitu, kamu tetap dapat mengambil konsep dari tren perjalanan ini untuk menciptakan tempat menginap ideal bagimu sendiri.
Pertama, anggaplah tempat tidurmu seperti hotel mewah. Perbarui seprai, gunakan peredam suara, dan temukan kasur serta bantal yang sempurna dan nyaman untuk tidur.
Selanjutnya, tetapkan beberapa hari untuk libur kerja atau manfaatkan akhir pekan agar kamu bisa melakukan penyesuaian jadwal tidur. Buatlah daftar kegiatan yang biasa dilakukan di resor, seperti yoga sore, mandi air hangat, atau perawatan wajah seperti di spa.
(责任编辑:休闲)
- ·视觉传达设计出国留学哪个国家好?
- ·Kabulkan Permintaan Buruh, Ini Dampak Putusan MK Terhadap Mekanisme PHK
- ·2025年韩国艺术大学排名榜
- ·Kebakaran di Kemayoran Gempol Jakarta Pusat Hanguskan 30 Unit Rumah
- ·英国伦敦艺术大学奖学金设置
- ·RS Polri Sudah Terima 14 Kantong Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza
- ·RS Polri Sudah Terima 16 Kantong Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza
- ·RS Polri Serahkan Dua Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza ke Keluarga
- ·Harga Emas Naik, Didorong Data Ekonomi dan Ketidakpastian Tarif AS
- ·Sekolah Swasta Gratis di Jakarta Mulai Juli 2025, Tak Termasuk Kategori Menengah ke Atas
- ·Cuaca Buruk, Kapal Dilarang Berlayar dari Labuan Bajo ke TN Komodo
- ·SIG Masuk Bursa ESG Leaders, Satu
- ·Pengendara Mobil Tabrak 3 Motor, Gerobak Sate dan Warung Kelontong di Patal Senayan Jaksel
- ·2025美国游戏设计学校排名
- ·PTPN Group Catat Kinerja Cemerlang, Laba Melonjak 3.165% hingga April 2025
- ·Kebakaran di Glodok Plaza, Petugas Temukan Sesosok Mayat di Lantai 8
- ·KRL Rute Manggarai
- ·RS Polri Sudah Terima 14 Kantong Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza
- ·Bacaleg DPR RI Belum Ada yang Mendaftar, KPU: Parpol Tingkat Nasional Masih Lengkapi Persyaratan
- ·Satu Keluarga Tewas di Ciputat Tewas Diduga Lantaran Terjerat Utang Pinjol dan Judi Online