BBKK Soetta Bantah Petugasnya Pungli Jemaah Haji ONH Plus Rp 2,3 Miliar
TANGERANG,quickq最新官网 DISWAY.ID --Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Soekarno-Hatta (Soetta) membantah, jika petugasnya melakukan pemungutan liar (pungli) terhadap jamaah haji ONH plus senilai Rp 2,3 miliar.
Hal itu dinyatakan oleh Kepala Kantor BBKK Soekarno-Hatta (Soetta), Naning Nugrahini kepada awak media, dikutip Selasa, 18 Februari 2025.
"Tidak benar mas," kata Naning singkat saat dikonfirmasi soal kabar heboh pungli jamaah haji plus di Kantor Kesehatan Pelabuhan Soetta yang kini telah berubah nama menjadi BBKK.
BACA JUGA:Viral Tagar Kabur Aja Dulu, Kenapa Anak Muda Tertarik Pindah ke Luar Negeri?
BACA JUGA:Cara Dapat Saldo Dana Bansos Pakai DTSEN Mulai April 2025, Begini Keuntungannya
Sebelumnya beredar informasi mengenai dugaan pungli sebesar Rp 2,3 miliar yang dikenakan kepada jamaah haji khusus, saat menjalani pemeriksaan kesehatan guna memperoleh surat izin terbang ke Tanah Suci di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Soetta.
Berdasar keterangan dari sumber yang enggan disebutkan namanya, dugaan pungli itu melibatkan BBKK terkait persyaratan pemeriksaan kesehatan (medical check-up/MCU) bagi calon jamaah haji khusus (plus).
BBKK diduga menggetok tarif Rp 50.000 per jamaah.
Namun, kata sumber tersebut, pemeriksaan kesehatan secara fisik tidak pernah dilakukan dan jamaah langsung menerima surat keterangan laik terbang.
Masih menurut sumber yang sama, praktik pungli itu berlangsung selama periode keberangkatan haji khusus atau ONH plus, yakni pada 01 hingga 14 Juni 2023.
BACA JUGA:Resmi Ditutup! Pendaftar SNBP 2025 Tembus hingga 776.515 Siswa, Melonjak Drastis dari Tahun Sebelumnya
BACA JUGA:Bareskrim Ungkap Motif 4 Tersangka Pemalsuan Sertifikat SHGB dan SHM Pagar Laut Tangerang
Jika ditotal, dana hasil pungli ini diperkirakan melebihi Rp 2,3 miliar.
"Setiap hari yang berangkat enam pesawat berpenumpang sekitar 380 orang. Adapun besarnya pungli tersebut diperkirakan sekitar Rp 2,3 miliar," ujarnya.
- 1
- 2
- »
(责任编辑:时尚)
- ·Ada Potensi Monopoli, Google hingga Facebook Jadi Sasaran Kebijakan Pajak Baru di Jerman
- ·Pacu Hilirisasi Kelapa Sawit, Kemenperin Dukung Riset MAKSI dan Kimia Farma
- ·Penjelasan Menkes soal Risiko Kematian Pemilik Ukuran Celana 33
- ·Musim Ditutup! PLN Mobile Proliga 2025 Jadi Ajang Bersinarnya Talenta Muda Tanah Air
- ·世界交互设计最好的前10大学有哪些?
- ·Berebut Turis Arab Saudi dengan RI, Malaysia Incar yang Kaya
- ·Berebut Turis Arab Saudi dengan RI, Malaysia Incar yang Kaya
- ·Di Balik Cepatnya Penunjukan Paus Leo XIV, KWI: Cerminan Paus Fransiskus
- ·Cerita Miris Keluarga Korban TPPO Jual Ginjal
- ·Simak Panduan Cara Cek NIP PPPK dan CPNS 2025 Lewat ASN Digital BKN
- ·纽约大学艺术与科学学院有哪些专业?
- ·Arsenal Beri Lampu Hijau Mikel Arteta Bidik Pemain Bintang Real Madrid Senilai Rp 1,8 Triliun
- ·Upaya Bangun Kualitas Hidup Keluarga di Kabupaten Kediri, Mas Dhito Gandeng Fatayat NU
- ·#KurbanSengaruhItu Dompet Dhuafa Ajak Masyarakat Berkurban ke Pelosok Negeri
- ·服装设计专业大学世界排名第一的学校是哪所?
- ·OJK Gandeng AO PNM dalam Program SICANTIKS untuk Perkuat Literasi Keuangan Syariah
- ·Indonesia Sang Penjaga Stabilitas ASEAN: Belajar dari Sukses Perdamaian Kamboja
- ·Kongres PDIP Batal Juni? Utut: Tanya Saja ke Bu Mega
- ·Resep Es Buah Praktis, Segar untuk Takjil Buka Puasa
- ·Panasonic Holding PHK Ribuan Karyawannya, Kemenperin: Persaingan Semakin Ketat