Dugaan di Balik Framing Korupsi Harian Kompas terhadap Anies Baswedan
Pakar kebijakan publik Narasi Institute Achmad Nur Hidayat menduga ada maksud tertentu dari pemberitaan Harian Kompas yang memasang foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada headlineberita berjudul "Korupsi Bukan Lagi Kejahatan Luar Biasa".
Menurut Achmad, ada indikasi perbedaan kepentingan antara Harian Kompas dan pihak yang dirugikan.
"Hal tersebut adalah kelalaian yang bersifat fatal dan sudah merugikan pihak lain. Dan barangkali pihak lain itu adalah pihak yang tidak sejalan dengan kepentingan Kompas sehingga tidak masalah untuk dirusak nama baiknya," kata Achmad dalam keterangannya, Sabtu (10/9/2022).
Baca Juga: KPK Tolong Tegas Soal Kasus yang Menyeret Anies Baswedan!
Anies Baswedan sendiri mengaku telah mendapat klarifikasi dari pimpinan Harian Kompas yang menyatakan bahwa kesalahan tersebut merupakan kelalaian. Mantan Rektor Paramadina itu memutuskan untuk tidak melanjutkan kasus ke Dewan Pers dan hanya mengunggah pendapatnya atas kelalaian Harian Kompas melalui Instagram pribadinya.
"Saya memilih mempercayai penjelasan pemimpin di Kompas dan, walau banyak yang menyarankan, saya memilih tidak membawa masalah ini kepada Dewan Pers. Namun, saya memilih tetap menyampaikan catatan ini pada publik agar bisa menjadi pengingat bagi kita semua dalam bernegara dan berdemokrasi," tulis Anies, Jumat (9/9/2022).
Baik Achmad maupun Anies menyayangkan media sebesar Harian Kompas yang memiliki pengecekan redaksi berlapis melakukan kesalahan fatal seperti itu. Sebab, menurut Anies, media memiliki kekuatan besar dalam membentuk persepsi, opini, dan perasaan pembacanya.
Halaman BerikutnyaHalaman:
- 1
- 2
下一篇:KPK Perpanjang Kembali Masa Penahanan Rahmat Effendi
相关文章:
- Kembali Kunjungi IKN, Ini Deretan Agenda Penting Jokowi, Jumat 22 September 2023
- 3 Rebusan Daun Ini Bisa Jadi Minuman Penghancur Lemak Perut yang Ampuh
- Trump Hentikan Bantuan Obat HIV, Hingga TBC, Indonesia Kena Imbas
- VIDEO: Tarian Naga dan Barongsai Meriahkan Perayaan Imlek di Rusia
- Kunjungan Anies ke Jepang Nggak Jelas dan Sulit Diterima Akal, Gilbert PDIP: Apakah Kamuflase Jalan
- Cardiovascular Center Mayapada Hospital, Solusi Ragam Masalah Jantung
- Pemerintah Bebaskan PPN Untuk Pembiayaan Rumah Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
- Akui Sudah Mesra, Demokrat dan Prabowo Akan Bersua
- Sandiaga Uno Tak Hadir saat Ganjar
- Gerindra Sebut Cak Imin Dapat 'Golden Tiket' untuk Jadi Cawapres Prabowo Subianto
相关推荐:
- Penyelundupan Ribuan Benih Lobster Berhasil Digagalkan
- LAA Closure, Prosedur Ampuh Turunkan Risiko Stroke Pasien Aritmia
- Waktu Terbaik Minum Air Kelapa yang Bisa Bantu Turun Berat Badan
- 5 Bahan Baju yang Adem dan Menyerap Keringat, Bye Bau Badan
- Andi Arief Dipanggil KPK dalam Kasus Pengadaan Barang, Demokrat: Jangan Mengada
- Golkar dan PKB Lobi Terus Partai Politik Lain Gabung Koalisi Besar
- 3 Rebusan Daun Ini Bisa Jadi Minuman Penghancur Lemak Perut yang Ampuh
- Isu Aliran Dana Narkoba Untuk Pemilu 2024, Mabes Polri: Sebenarnya Adalah..
- Nunggak Utang Rp635 M, Aset Tanah Milik Obligor Agus Anwar di Bojong Koneng Disita BLBI
- PKB Optimis Cak Imin Diusung jadi Cawapres Prabowo
- Spekulasi Akusisi Grab Kian Kencang, GOTO Bawa Kabar Terkini
- KPK Persilakan Masyarakat Ikut Buru Harun Masiku: Tapi Biaya Sendiri
- Harga Minyak Naik Didorong Pelemahan Dolar dan Harapan Kesepakatan Dagang China
- Wajah Baru Kapal PELNI Segera Diluncurkan Akhir September 2023
- DPRD Mulai Proses Pemberhentian Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan Blak
- Gestur Jokowi ke PDIP Bisa Bertepuk Sebelah Tangan, PKB Yakin Dukung Prabowo
- Komentari Ade Armando, Nanik: Hukum Tak Bisa Sentuh Manusia Dzalim, Allah SWT Pakai Cara
- 16 Saksi Video Porno Batal Diperiksa, Dirkrimsus: Surat Pemanggilan Dikembalikan Ekspedisi
- Lagi, KPK Periksa Anggota DPRD DKI Terkait Anggaran Formula E
- Kemenhub Buka Jalur Baru Haji, Bandara Taif Jadi Opsi Strategis