Harga Beras di Pasar Dunia Menurun, Bapanas Perkuat Stok CPP di Indonesia
JAKARTA,quickq加速器官网地址 DISWAY.ID --Sebagai persiapan untuk menghadapi akhir panen raya hingga akhir tahun nanti, Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah mempertebal stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).
Pasalnya, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi juga menyatakan bahwa perkembangan harga beras di pasar internasional yang disebut-sebut sedang mengalami deklinasi.
“Kalau kita bicara beras Indonesia hari ini, kita memang bersyukur, karena produksinya baik. Artinya sampai dengan Juni nanti, memang kita prediksi ada kelebihan yang cukup, sehingga pada semester pertama ini kita semua menyiapkan stok,” jelas Arief kepada Disway di Jakarta, pada Sabtu 17 Mei 2025.
BACA JUGA:OJK Gandeng AO PNM dalam Program SICANTIKS untuk Perkuat Literasi Keuangan Syariah
BACA JUGA:Soroti Bank Emas di Indonesia, Menko Airlangga: Bantu Kemandirian Industri
“Serapan produksi dalam negeri sudah masuk ke Bulog setara beras 2,1 juta ton,” tambahnya.
Di sisi lain, Arief juga turut menyoroti harga beras dunia saat ini sekitar USD 390 sampai 460 per metric ton.
Menurutnya, hal ini merupakan sesuatu yang wajar.
“Ini memang saling terkait karena 2-3 tahun lalu, India sebelum Pemilu, punya kebijakan tidak ada berasnya keluar, maka harga beras di dunia waktu itu sempat naik sampai USD 650-700 per metric ton. Pada waktu itu juga sebagai akibat dari El Nino yang berat, tapi kalau Indonesia, kondisinya medium,” ujar Arief.
Dalam Kerangka Sampel Area Badan Pusat Statistik (BPS) amatan Maret, puncak panen raya telah terjadi di April 2025 dengan torehan beras hingga 5,3 juta ton.
Selanjutnya produksi beras bulanan di Mei dan Juni masing-masing 2,63 juta ton dan 2,22 juta ton.
BACA JUGA:Ketua Kadin Cilegon Jadi Tersangka Dugaan Kasus Pemalakan, Anindya Bakrie: Kami Hormati Proses Hukum!
BACA JUGA:Status Sebagai Negara Nonblok, Kadin Optimis Indonesia Jadi Penyeimbang China-AS
Selanjutnya jika menilik Proyeksi Neraca Beras update per 4 Mei, produksi beras mulai Juli hingga Desember diestimasikan secara urutan bulan antara lain dapat menyentuh angka 2,69 juta ton; 2,74 juta ton; 2,73 juta ton; 2,38 juta ton; 1,75 juta ton, dan 1,23 juta ton.
- 1
- 2
- »
下一篇:Peredarannya Memicu Kekhawatiran BPOM, Apa Itu Ketamin?
相关文章:
- Olahraga Malam Setelah Pulang Kerja: Aman atau Berbahaya?
- quickq加速器下载
- quickq加速器官网js7
- quickq官方
- Deputi Pencegahan KPK, Pahala Nainggolan Daftar sebagai Capim KPK
- quickq安卓下载
- QuickQver登录失败解决方法分析
- quickq官网下载
- HUT RI, Anies Baswedan Malah Bilang Masyarakat Harus Bayar Budi kepada Negara, Begini Katanya!
- QuickQver登录失败解决方法分析
- Viral Pesepeda Lansia di Bekasi Jadi Sasaran Jambret, Polisi Cek TKP
- Kemenkes Dampingi Keluarga Dokter Aulia Risma yang Laporkan Senior PPDS, Terungkap Alami Tekanan
- ECB Berpotensi Pangkas Suku Bunga ke Bawah 2%
- Lupa Tutup Pintu, Penjaga Kebun Binatang Tewas Diserang Harimau
- Pendaftaran CPNS 2024 Berakhir, Ini 10 Daftar Instansi Pusat dengan Peminat Terbanyak!
- Bank Sentral Jepang Siap Naikkan Suku Bunga, Ini Syaratnya
- Kemenkes Dampingi Keluarga Dokter Aulia Risma yang Laporkan Senior PPDS, Terungkap Alami Tekanan
- Bocah 6 Tahun Ditusuk Ibu Kandung di Jakarta Utara, Diduga Alami Depresi Usai Ditinggal Suami
- Emiten Sinarmas Group LPPI Terbitkan Obligasi Berkelanjutan Rp1,38 Triliun, Dananya untuk Ini
- Layanan Kesehatan Mental Di RSUD Taman Sari Mulai Dipenuhi Timses Caleg