Masih Sering Makan Mi Instan Pakai Nasi? Ini Risikonya ke Tubuh Kamu
Sajian mi instanyang dipadu bersama nasimemang enak dan mengenyangkan. Tapi, sebenarnya keduanya tidak boleh dikonsumsi bersamaan.
Selain harga yang murah, mi instan juga menawarkan rasa yang gurih sesuai selera banyak orang Indonesia.
Lihat Juga :![]() |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara nasi merupakan salah satu makanan pokok yang populer. Bagi banyak orang Indonesia, tak lengkap rasanya jika makan tanpa nasi.
Nasi putih sendiri dikenal dengan indeks glikemiknya yang tinggi. Asupan nasi berlebih juga bisa memicu lonjakan gula darah.
Lantas, kenapa mi instan tidak boleh dimakan dengan nasi? Jawabannya terletak pada kalori pada mi instan maupun nasi.
Lihat Juga :![]() |
Satu porsi mie instan, misalnya, mengandung 380 kalori dengan 54 gram (g) karbohidrat. Sementara satu centong nasi mengandung 270 kalori.
Jika dikonsumsi bersamaan, perpaduan mi instan dan nasi memiliki total 650 kalori. Sementara secara umum, seseorang memerlukan 1.600 kalori pada wanita dan 2.400 kalori pada pria per harinya.
Asupan karbohidrat berlebih juga bisa memicu kenaikan berat badan. Kelebihan karbohidrat akan disimpan di dalam tubuh berbentuk cadangan energi berupa lemak.
Padahal, tubuh tak hanya membutuhkan karbohidrat. Tubuh juga membutuhkan banyak nutrisi lain seperti serat, protein, dan lemak sehat.
Alih-alih dicampurkan dengan nasi, mi instan sebaiknya dikombinasikan dengan bahan-bahan yang lebih sehat seperti telur dan sayuran hijau.
(asr/bac)下一篇:Wamenkumham: Sosialisasi dan Partisipasi Publik Jadi Prioritas dalam Pembahasan RKUHP
相关文章:
- Ahmad Luthfi Terima Surat Rekomendasi PSI, Wakil Gubernur Belum Diumumkan, Kader PSI Serukan Kaesang
- KPK OTT di Kalsel, Amankan 6 Orang dan Barbuk Uang Senilai Rp 12 Miliar Serta USD 500
- 288 Cagar Budaya Asal Indonesia Pulang dari Belanda, Bisa Dilihat di Museum Nasional
- Perluas Ekosistem Bisnis Kartu Kredit, Bank Mandiri Gandeng HOG Indomobil Jakarta Chapter
- Universitas Esa Unggul Gelar Welcoming Student Program Pascasarjana T.A Ganjil 2024
- 15 Program Unggulan Antarkan Prof Heri Hermansyah Terpilih Jadi Rektor UI
- Polri Bangun 13 RS Bhayangkara Sepanjang 2024, Optimalisasi Pelayanan Kesehatan Masyarakat
- Kemenkes Temukan Lagi Bullying PPDS Unsrat di RS Kandou, Langsung Bekukan Prodi Penyakit Dalam
- Baznas Tingkatkan Ekosistem Ekonomi Kurban lewat Program Kurban Berkah
- Link Download Logo Hari Santri 2024 Resmi dari Kemenag, Ini Filosofinya
相关推荐:
- IKN Segera Miliki 60 Embung, Tampung 66.000 Meter Kubik Air Hujan
- 36 Bus Tua Transjakarta Mendadak Hilang, Begini Respons Dishub DKI
- Pesan Mas Dhito Bagi Gen Z: Jangan Sampai Luntur Pemahaman Jurnalistik
- AHY Raih Gelar Doktor Unair dengan Predikat Cumlaude
- Dolar Terkoreksi Usai Turunnya Peringkat Kredit AS
- KPK OTT di Kalsel, Amankan 6 Orang dan Barbuk Uang Senilai Rp 12 Miliar Serta USD 500
- Dukung Pemuktahiran Data, 344 Petugas IT Desa di Kabupaten Kediri Ikuti Sosialisasi SIKS
- Hari Kesaktian Pancasila Diperingati 1 Oktober, Libur atau Tidak?
- Jadi Singa di Kancah Global, Gen Z Harus Out of The Box dan Keluar dari Zona Nyaman
- Jika KUHP Baru Diimplementasikan, Benarkah Ferdy Sambo Bisa Lolos dari Vonis Hukuman Mati?
- Jadi Singa di Kancah Global, Gen Z Harus Out of The Box dan Keluar dari Zona Nyaman
- Pemprov DKI Terpecah Akibat Geng
- BI Wajib Lindungi Masyarakat, PPATK Gak Bisa Sembarangan Blokir Rekening Nasabah!
- Polisi Gerak Cepat Bongkar 10 Kasus Investasi Bodong, Ini Daftarnya
- Cara Cek Resi JNE Secara Online, Mudah untuk Lacak Kiriman Paket
- Pembawaan Uang Tunai ke Dalam atau Luar Pabean Indonesia Jadi Modus Cuci Uang
- Sambil CFD, Wali Kota Tangerang Bagikan 1.000 Porsi Laksa
- FOTO: Menyambut Festival Salju dan Es Harbin di China
- Mengenal Sejarah Singkat Maulid Nabi Muhammad dan Tradisinya di Indonesia
- Digugat Panji Gumilang Rp 5 Triliun, Mahfud MD Diyakini Menang